Saturday, December 17, 2011

Cara Membuat Stempel


Stempel atau Cap banyak digunakan, atau malah sebuah alat "penting" untuk berbagai keperluan di lembaga-lembaga  pemerintahan, swasta, ataupun perorangan.Karena itulah jasa pembuatan stempel menjadi sebuah ladang usaha, bahkan menjadi mata pencaharian utama bagi  sekelompok orang.
Dulu untuk membuat stempel dapat dikatakan cukup rumit.Kenapa, karena awalnya stempel dibuat secara tradisional dengan mengukir karet dengan silet atau semacam pisau kecil yang tajam.Bayangkan,huruf atau motif-motif lain yang ukurannya kecil dibuat secara manual menggunakan pisau kecil dan harus dibuat kebalikan dari huruf / motif aslinya.
Dalam perkembangannya saat ini stempel sudah bermacam-macam jenisnya, bahkan bisa dibuat berwarna lebih dari satu warna dan tidak perlu bantalan.Tapi dalam artikel ini saya hanya menulis cara pembuatan stempel yang menggunakan bantalan. Dan sampai saat inipun stempel jenis ini masih banyak digunakan, karena biaya pembuatannya masih cukup murah, di sekitar tempat tinggal saya berkisar Rp.20.000 - Rp. 25.000.
Bahan yang dibutuhkan antara lain :
  1. Karet "Runaflex", yang merupakan bahan dasar utama stempel. Bahan ini dapat dibeli di toko-toko alat / bahan sablon atau di toko khusus alat / bahan stempel.Sifat dari bahan ini mudah luntur atau leleh jika terkena bensin, tapi jika terkena sinar ultar violet atau sinar matahari beberapa saat menjadi lebih keras dan tidak luntur lagi jika terkena bensin.Harga sekitar Rp. 90.000 per lembar ukuran kertas HVS.
  2. Gagang Stempel, bisa kayu atau gagang kristal yang banyak dijual di pasaran.
  3. Negatif film sesuai tulisan atau motif yang mau dibuat stempel.Ini bisa dipesan di tukang desain sablon atau yang ingin membuat sendiri insyallah caranya akan saya tulis lain kali.
  4. Bensin, yang akan digunakan sebagai bahan pelarut.
  5. Spon tipis, yang sudah jadi satu jika membeli karet runaflex.
  6. Lem castol dan paku pines / paku payung kecil.

Alat - alat yang diperlukan :

  1. Lampu ultra violet, dijual di toko - toko sablon atau kalau tidak ada bisa menggunakan sinar matahari jika tidak mendung / hujan.
  2. Kuas ukuran sedang atau sikat gigi.
  3. Cawan atau bejana kecil untuk menuang bensin, tidak perlu besar-besar asal karet runaflek bisa masuk.
  4. Hair dryer untuk mengeringkan, bisa juga dengan cara dijemur.
  5. Gunting / cutter.
Lampu ultra violet yang siap pakai adalah seperti gambar ini :



Langkah Pembuatannya adalah sebagai berikut :
  1. Potong karet runaflex sesuai ukuran negatif film. Lebih baik dipotong menggunakan cutter.
  2. Kelupas plastik pelindung di salah satu sisi runaflex, dan diusahakan plastik sangat tipis di bawah plastik pelindung ikut terkelupas.
  3. Rekatkan negatif film pada karet runaflex di bagian yang sudah dikelupas plastik pelindungnya.Yang perlu diperhatikan posisi film jangan sampai terbalik dan tekan pelan-pelan supaya film tidak rusak.
  4. Sinari karet runaflex yang sudah jadi satu dengan negatif film tadi dengan lampu ultra violet atau sinar matahari dengan posisi film terkena sinar, sekitar 10 menit.
  5. Tuangkan bensin ke dalam wadah, lepas film dari karet runaflex, dan masukkan karet runaflex ke dalam bensin sambil di sikat pelan-palan.
  6. Setelah tulisan kelihatan timbul segera keringkan menggunakan hair dryer atau dijemur.
  7. Langkah terakhir adalah memasang gagang stempel dengan lem, jangan lupa antara karet runaflex dan gagang di beri spon tipis.
Nah....gampang kan.Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi siapa saja yang mau mengambil manfaat.


Artikel terkait : Cara Membuat Negatif Film Stempel Runaflex.


7 comments:

  1. mas LUTHIFY.. ada komentar yang belum mengerti kertas negatif film nya kek gmana... n apa namanya ataupun gmna cara buatan nya makasi....

    ReplyDelete
  2. Mas Hendra,"Cara Membuat Negatif Film" untuk stempel sudah saya buat tulisan singkatnya,semoga ada manfaatnya.Salam persahabatan.....

    ReplyDelete
  3. mas luthfiy..saya dengar ada campuran buat pelarut runaflek supaya hasilnya bagus yaitu bensin sama zat kimia. nah yg saya belum tahu zat kimia itu namanya apa ya mas..salam kenal

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal kembali mas....,eh panggilnya mas Asmoro atau mas Mondhol ya?wah....,selama ini saya malah belum pernah menggunakan pelarut selain bensin mas,dan alhamdulillah hasilnya sudah bagus.Barangkali nanti mas Asmoro lebih dulu dapat info tentang bahan kimia itu tolong di share ya......,thanks.

      Delete
  4. bang saya pernah coba bikin stempel warna tapi kok garisnya gak bisa timbul kaya stempel biasa ya. kenapa makasih

    ReplyDelete
  5. Maaf bang Iwar,baru kali ini bisa membalas komentar anda.Untuk stempel warna memang beda dengan stempel runaflex.Pada stempel runaflex gambar atau tulisan yang ada waktu kita menstempel muncul ketika ada tinta dari bantalan stempel yang menempel pada karet yang menonjol / timbul pada permukaan karet sesuai dengan desain yang kita buat.Sementara pada stempel warna ketika kita menstempel,tulisan atau gambar akan muncul karena ada tinta yang tesimpan dalam karet stempel keluar melalui lubang/pori2 karet yang terbuka, sesuai dengan desain yang kita buat.Jadi kalau dalam stempel biasa/karet runaflex gambar/tulisan berupa karet yang timbul, sementara untuk stempel warna berupa lubang/pori-pori untuk keluarnya tinta yang tersimpan dalam keret stempelnya.Makanya karet untuk stempel warna lebih tebal karena didalamnya untuk menyimpan tinta.....

    ReplyDelete
  6. kalo sya pake bensin + thiner bos 1:1 cukup bagus dibandingkan hanya benzin aza;;;

    ReplyDelete